Seach What Do you Want

Monday 18 October 2010

Kerajaan Islam Indonesia

Kerajaan Samudera Pasai
Tadinya bernama Perlak, sebelum pernikahan Sultan Malikul Saleh dengan seorang putri pasai. 
Peranan Samudera pasai: a. Merupakan kerajaan Islam tertua di Indonesia b. Pusat pelayaran dan perdagangan strategis krn terletak di tepi selat Malaka 
Raja-raja Samudera Pasai: a. Sultan Malikul Saleh b. Malikul Tahir[anak Malikul Saleh] 
Pernah berusaha ditundukkan Majapahit tapi gagal. Sebab kemunduran: perkembangan kerajaan Malaka sehingga pusat pelayaran perdagangan beralih ke Malaka
Kerajaan Malaka
Peranan: a. pusat perdagangan b. pusat penyebaran pengetahuan dan agama Islam 
Raja-raja: Prameswara –> pendiri (paramisara) | Megat Iskandar Syah –> Sultan I | Sultan Mansyur Syah –> terbesar -Laksamana Hang Tuah berhasil menguasai seluruh gerak perdagangan dan pelayaran Selat Malaka dan Selat Karimata
Sebab keruntuhan: Dikuasai Portugis[1511]
Kerajaan Aceh
Faktor pendorong perkembangan Aceh: a. letak yang strategis di selat Malaka b. Aceh merupakan penghasil lada c. Wilayah Aceh merupakan wilayah yang cerah untuk perdagangan 
Peranan Aceh: a. pusat perdagangan dan pusat pelayaran b. pusat penyebaran agama Hindu 
Raja Aceh a. Sultan Ibrahim b. Sultan Iskandar Muda c. Sultan Iskandar Thani Karya sastra: Bustanu’ssalatin[kitab raja-raja] –> dikarang oleh: Nuruddin ar Raniri  Politik luar negeri: bebas[mau berteman dgn siapa saja] asal tidak membahayakan kedaulatan Aceh. Politik dalam negeri: 
Sebab kemunduran Aceh:        a. Tidak ada regenerasi pimpinan
                                             b. Perebutan kekuasaan diantara Tengku dan Teuku
                                              c. Banyak wilayah yang melepaskan diri 
Kerajaan Demak
Terletak di Jateng Bagian Barat Raja-raja Demak:           1. Raden Patah[putra raja Majapahit Brawijaya][pendiri] 2. Pati Unus 3. Sultan Trenggono[masa kejayaan] 
Merupakan daerah tempat berkumpulnya para wali sehingga wilayah ini merupakan pusat agama Islam. 
Peninggalan Islam: a. Mesjid Agung Demak b. Makam Panjang c. Makam Sunan Kalijaga d. Makam Ratu Kalinyamat Ki Ageng Sela | Ki Penjawi + Ki Gede Pamanahan + Ki Juru Mertani | | | Adipati Pati Sutawijaya——[wil digabung] [anak angkat S. Hadiwijaya(raja pajang]
Sultan Trenggono wafat, wilayah beralih ke Pajang.   
Raja yang berkuasa: Sultan Hadi Wijaya (Joko Tingkir/ Mas Karebet)
Sesudah Hadiwijaya mangkat kerajaan pindah ke Mataram  
Kerajaan Mataram
Terletak di Jawa Tengah Selatan (Yogyakarta dan Selo) 
Terdiri atas 4 bagian: a. Kutanegara b. Negara Agung c. Pesisir d. Mancanegara 
Raja-raja Mataram: a. Sutawijaya /Mas Ngabehi Loring Pasar/ Senopati Ing Ngalaga Khalifatullah Dayidin Panatagama.         b. Mas Jolang (lemah) [S. Hanyakrawati]         c. Mas Rangsang[Sultan Agung Hanyakrasuma]->kuat, menentang Belanda. Menyerang Jayakarta 3 kali tapi gagal semua.         d. S. Amangkurat [memihak Belanda]         e. Amangkurat II [memihak Belanda]         f. Amangkurat III [memihak Belanda] Terjadi perselisihan Amangkurat III dengan P. Mangkubumi,
Mereka mengadakan perjanjian “Giyanti”: a. Amangkurat III menguasai Surakarta b. P. Mangkubumi menguasai Yogyakarta 1757 Perjanjian Salatiga:             a. Surakarta dibagi2, yang satu milik Amangkurat, bergelar Sunan Paku Buana; yang satu lagi milik P. Sambernyawa, bergelar Mangkunegara             b.Yogyakarta dibagi2 yang satu milik S. Hamengkubuono, yang satu milik Pakualam 
Faktor penyebab kegagalan Sultan Agung:  1. Kesalahan strategi [tiba pada saat musim hujan] 2. Penyakit sampar 3. Lumbung padi di Magelang, Kerawang, Pemalang dibakar 4. Pengkhianatan 5. Kalah persenjataan 
Peninggalan Kerajaan Mataram: a. Keraton Yogyakarta dan Surakarta b. Pura Mangkunegara&Pura Pakualam c. Peninggalan yang berupa sastra: Serat Wulung Reh[karya Ranggawarsita] d. Peninggalan yang berupa benda pusaka: Senjata, kereta, manusia pendek, binatang, alun-alun, beringin, manusia bajang, manusia berkulit putih e. Mangkunegara ke IV menulis Serat Centini f. Sastra Gending-oleh Sultan Agung
Cirebon dan Banten
Pendiri Cirebon dan Banten: Fatahillah/ Faletehan/ Sunan Gunungjati. Setelah mendirikan Cirebon, Fatahillah mengusir Portugis dan Banten. Setelah mengusir mereka, Fatahillah kembali ke Cirebon, kekuasaan diserahkan ke anaknya Sultan Hassanuddin Raja Banten yang kedua adalah Syeh Maulana Yusuf. Ia merebut ibukota kerajaan Hindu Pajajaran di Pakuan Masa kejayaan: Sultan Ageng Tirtayasa Komoditi barang utama: Lada, termasuk rempah-rempah 
Keistimewaan Banten:  a. Letak strategis, di tepi Selat Sunda b. Termasuk basis Islam yang kuat. c. Wilayahnya: Sunda Kelapa, Banten, Cirebon d. Pada masa Hassanuddin wilayah: Lampung, Bengkulu, Palembang e. Terjadi pertentangan antara S. Ageng Tirtayasa dgn S. Haji, karena S. Ageng menentang Belanda, sedangkan S. Haji berhasil dibujuk oleh VOC.
Ia menandatangani Perjanjian Banten Perjanjian Banten:  1. VOC monopoli lada di Banten 2. S. haji menjadi raja, 1/3 wilayah milik Belanda Ada 3 keraton Cirebon: Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan
Kerajaan Banjarmasin
Didirikan Pangeran Samudera, gelarnya Sultan Suryanullah Pusat kerajaan: Kota Banjarmasin. Selama Perang Makassar, pedagang Melayu mengungsi ke Banjarmasin, hingga hubungan Banjarmasin-Mataram kuat karena ada unsur menentang Belanda.
Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Sulawesi Selatan: Gowa-Tallo, Wajo, Sopeng, Bone Ada persaingan antara Gowa dengan Bone Kerajaan Bone membentuk aliansi Tellumpocco dengan Wajo dan Sopeng, Gowa-Tallo menang Bandar utama: Somba Opu Raja Gowa: Daeng Manrabbia[Sultan Alaudin]-raja pertama yang Islam.
Ia menyebarkan Islam di seluruh wilyahnya Masa kejayaan: Sultan Hassanuddin
Kerajaan Ternate dan Tidore
Maluku Utara, 4 kerajaan: Jailolo[halmahera], Ternate, Tidore, Bacan Agama Islam disebarkan Sunan Giri dari Gresik Banyak kaum muslimin yang berguru pada Sunan Giri di Gresik, hingga hubungan perdagangan antara Maluku dan pedagang Jatim ramai 
Raja Ternate yg pertama memeluk Islam: Zainal Abidin Maluku akhirnya terbagi menjadi 2 wilayah pengaruh:         a. Uli Lima : di bawah Kerajaan Ternate         b. Uli Siwa : di bawah Kerajaan Tidore 
islam sangat erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan
1.menjelaskan pengaruh perkembangan islam terhadap ilmu pengetahuan, dan kebudayaan d indonesia beserta contoh:
Bahasa merupakan nilai tertinggi dari suatu peradaban. Suatu bangsa dipengaruhi nilai tertentu jika bahasanya dipengaruhi oleh nilai tersebut. Bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab (bahasa Al-Qur’an) contohnya kata ibarat yang kata dasarnya dari ibrah ini yang bermakna pelajaran dan masih banyak lagi bahasa indonesia yang berasal dari bahasa Arab. Ini membuktikan bahwa budaya Indonesia sudahdipengaruhi oleh budaya islami.

Pada abad 13 Masehi ada fenoma yang disebut dengan Wali Songo yaitu ulama-ulama yang menyebarkan dakwah di Indonesia. Wali Songo mengembangkan dakwah atau melakukan proses Islamisasinya melalui saluran-saluran:
* a) Perdagangan
* b) Pernikahan
* c) Pendidikan (pesantren)
* e) Tasawwuf

abad 20 & 21.
Pada babak ini proses dakwah (Islamisasi) di Indonesia mempunyai ciri terjadinya globalisasi informasi dengan pengaruh-pengaruh gerakan Islam internasional secara efektif yang akan membangun kekuatan Islam lebih utuh yang meliputi segala dimensinya. Sebenarnya kalau saja Indonesia tidak terjajah maka proses Islamisasi di Indonesia akan berlangsung dengan damai karena bersifat kultural dan membangun kekuatan secara struktural. Hal ini karena awalnya masuknya Islam yang secara manusiawi, dapat membangun martabat masyarakat yang sebagian besar kaum sudra (kelompok struktur masyarakat terendah pada masa kerajaan) dan membangun ekonomi masyarakat. Sejarah membuktikan bahwa kota-kota pelabuhan (pusat perdagangan) yang merupakan kota-kota yang perekonomiannya berkembang baik adalah kota-kota muslim. Dengan kata lain Islam di Indonesia bila tidak terjadi penjajahan akan merupakan wilayah Islam yang terbesar dan terkuat. Walaupun demikian Allah mentakdirkan di Indonesia merupakan jumlah peduduk muslim terbesar di dunia, tetapi masih menjadi tanda tanya besar apakah kualitasnya sebanding dengan kuantitasnya.

faktor pendorong? darisektor perdagangan masyarakat cenderung menjadi tau aturan perdagangan pedagang-pedagang sambil membawa dagangannya juga membawa akhlak Islami sekaligus memperkenalkan nilai-nilai yang Islami. Masyarakat ketika berbenalan dengan Islam terbuka pikirannya, dimuliakan sebagai manusia dan ini yang membedakan masuknya agama lain sesudah maupun sebelum datangnya Islam. Sebagai contoh masuknya agama Kristen ke Indonesia ini berbarengan dengan Gold (emas atau kekayaan) dan glory (kejayaan atau kekuasaan) selain Gospel yang merupakan motif penyebaran agama berbarengan dengan penjajahan dan kekuasaan. Sedangkan Islam dengan cara yang damai.

faktor penghambat? penghambat dakwah iskam/perkembanganya
Potensi-potensi tumbuh dan berkembang di abad 13 menjadi kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan adanya hikayat-hikayat pada masa kerajaan-kerajaan Islam yang syair-syairnya berisikan perjuangan. Ulama-ulama menggelorakan Jihad melawan kaum kafir yaitu penjajah Belanda. Belanda mengalami kewalahan yang akhirnya menggunakan strategi-strategi:

* Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah atau mengadu domba antara kekuatan Ulama dengan adat contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan perang Diponegoro di Jawa.
* Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian Hourgonye alias Abdul Gafar seorang Guru Besar keIndonesiaan di Universitas Hindia Belanda juga seorang orientalis yang pernah mempelajari Islam di Mekkah, dia berpendapat agar pemerintahan Belanda membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh (khusus) dan dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan tersebut dijalani oleh pemerintahan Belanda dan salah satunya adalah pembatasan terhadap kaum muslimin yang akan melakukan ibadah Haji karena pada saat itulah terjadi pematangan pejuangan terhadap penjajahan.

dikarenakan saudara pertanyaanya kurang jelas kawan waktunya maka saya memberikan conto yang berbeda juga waktu dan tempat maka dari itu saya cantumkan kapan terjadinya cerita tersebut

4.hikmah dari perkembangan islam di indonesia dlm kehidupan...
banyak hikmah dibalik semua ini kalo kita benar2 mensukuri!!
salah satu contoh kita bisa merdeka karena ajaran islam yang memberikan arti dalam memperjuangkan tanah air atau sahid. kalo islam tida berkembang di indonesia mongkin banyak gadis di jalan yang memake (maaf) bikini seperti negara2 antah berantah

Zaman prasejarah

Migrasi manusia purba masuk ke wilayah Nusantara terjadi pada rentang waktu antara 100.000 sampai 160.000 tahun yang lalu sebagai bagian dari migrasi manusia purba "out of Africa". Ras Ras Austolomelanesia (Papua) memasuki kawasan ini ketika masih bergabung dengan daratan Asia kemudian bergerak ke timur, sisa tengkoraknya ditemukan di gua Braholo (Yogyakarata), gua Babi dan gua Niah (Kalimantan). Selanjutnya kira-kira 2000 tahun sebelum Masehi, perpindahan besar-besaran masuk ke kepulauan Nusantara (imigrasi) dilakukan oleh ras Austronesia dari Yunan dan mereka menjadi nenek moyang suku-suku di wilayah Nusantara bagian barat. Mereka datang dalam 2 gelombang kedatangan yaitu sekitar tahun 2.500 SM dan 1.500 SM.
Bangsa nenek moyang ini telah memiliki peradaban yang cukup baik, mereka paham cara bertani yang lebih baik, ilmu pelayaran bahkan astronomi. Mereka juga sudah memiliki sistem tata pemerintahan sederhana serta memiliki pemimpin (raja kecil). Kedatangan imigran dari India pada abad-abad akhir Sebelum Masehi memperkenalkan kepada mereka sistem tata pemerintahan yang lebih maju (kerajaan). Tokoh Dewawarman adalah orang pertama yang memperkenalkan model tata pemerintahan yang lebih maju itu. Dewawarman melanjutkan dan memajukan wilayah kekuasaan tokoh Aki Tirem.
Kerajaan Islam di Indonesia diperkirakan kejayaannya berlangsung antara abad ke-13 sampai dengan abad ke-16. Timbulnya kerajaan-kerajaan tersebut didorong oleh maraknya lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab, India, Persia, Tiongkok, dll. Kerajaan tersebut dapat dibagi menjadi berdasarkan wilayah pusat pemerintahannya, yaitu di Sumatera, Jawa, Maluku, dan Sulawesi.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang kerajaan Islam yang berkembang di Indonesia dari awal berdirinya, letak geografis dan perkembangannya dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya dapat Anda simak pada uraian materi berikut ini.

1. Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan Islam yang pertama.
Mengenai awal dan tahun berdirinya kerajaan ini tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi menurut pendapat Prof. A. Hasymy, berdasarkan naskah tua yang berjudul Izhharul Haq
yang ditulis oleh Al-Tashi dikatakan bahwa sebelum Samudra Pasai berkembang, sudah
ada pusat pemerintahan Islam di Peureula (Perlak) pada pertengahan abad ke-9.
Perlak berkembang sebagai pusat perdagangan, tetapi setelah keamanannya tidak stabil
maka banyak pedagang yang mengalihkan kegiatannya ke tempat lain yakni ke Pasai,
akhirnya Perlak mengalami kemunduran.

Dengan kemunduran Perlak, maka tampillah seorang penguasa lokal yang bernama
Marah Silu dari Samudra yang berhasil mempersatukan daerah Samudra dan Pasai.
Dan kedua daerah tersebut dijadikan sebuah kerajaan dengan nama Samudra Pasai.
Kerajaan Samudra Pasai terletak di Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara, yang
berbatasan dengan Selat Malaka.

rangkuman::
1. Kerajaan Samudra Pasai berkembang pada abad Abad 13 yang terletak di
daerah Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara.
2. Keberadaan kerajaan Samudra Pasai dibuktikan dengan adanya
a. Catatan Marcopolo dari Venetia.
b. Catatan Ibnu Batulah dari Maroko.
c. Batu nisan Sultan Malik al-Saleh.
d. Jirat Putri Pasai.
3. Peranan Samudra Pasai dalam bidang perdagangan adalah Dengan letak yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan
maritim dan memiliki hegemoni atas pelabuhan-pelabuhan yang penting di Pesisir
Pantai Barat Sumatera serta berkembang sebagai Bandar Transito.
4. Nilai yang dapat diambil dari keberadaan kerajaan Samudra Pasai
adalah Nilai keterbukaan dan kebersamaan dan penghormatan kepada setiap golongan
masyarakat serta prinsip kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.
5. Raja-raja yang memerintah di Samudra Pasai antara lain
Sultan Malik al-Saleh (1285 – 1297).
Sultan Muhammad (Malik al-Tahir I).
Sultan Ahmad (Malik al-Tahir II).
Sultan Zaenal Abidin (Malik al-Tahir III).


2.Kerajaan Demak
Demak pada masa sebelumnya sebagai suatu daerah yang dikenal dengan nama Bintoro
atau Gelagahwangi yang merupakan daerah kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit.
Kadipaten Demak tersebut dikuasai oleh Raden Patah salah seorang keturunan Raja
Brawijaya V (Bhre Kertabumi) yaitu raja Majapahit.
Dengan berkembangnya Islam di Demak, maka Demak dapat berkembang sebagai kota
dagang dan pusat penyebaran Islam di pulau Jawa. Hal ini dijadikan kesempatan bagi
Demak untuk melepaskan diri dengan melakukan penyerangan terhadap Majapahit.
Setelah Majapahit hancur maka Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di pulau
Jawa dengan rajanya yaitu Raden Patah. Kerajaan Demak secara geografis terletak di
Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai Demak,
yang dikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. (sekarang Laut Muria
sudah merupakan dataran rendah yang dialiri sungai Lusi).
Bintoro sebagai pusat kerajaan Demak terletak antara Bergola dan Jepara, di mana
Bergola adalah pelabuhan yang penting pada masa berlangsungnya kerajaan Mataram
(Wangsa Syailendra), sedangkan Jepara akhirnya berkembang sebagai pelabuhan yang
penting bagi kerajaan Demak.

3.Kerajaan Banten
Seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi tentang kerajaan Demak, bahwa daerah
ujung barat pulau Jawa yaitu Banten dan Sunda Kelapa dapat direbut oleh Demak, di
bawah pimpinan Fatahillah. Untuk itu daerah tersebut berada di bawah kekuasaan Demak.
Setelah Banten diislamkan oleh Fatahillah maka daerah Banten diserahkan kepada
putranya yang bernama Hasannudin, sedangkan Fatahillah sendiri menetap di Cirebon,
dan lebih menekuni hal keagamaan.
Dengan diberikannya Banten kepada Hasannudin, maka Hasannudin meletakkan dasardasar
pemerintahan kerajaan Banten dan mengangkat dirinya sebagai raja pertama,
memerintah tahun 1552 – 1570.
Lokasi kerajaan Banten terletak di wilayah Banten sekarang, yaitu di tepi Timur Selat
Sunda sehingga daerahnya strategis dan sangat ramai untuk perdagangan nasional.
Pada masa pemerintahan Hasannudin, Banten dapat melepaskan diri dari kerajaan
Demak, sehingga Banten dapat berkembang cukup pesat dalam berbagai bidang
kehidupan. Untuk lebih jelasnya, simaklah uraian materi tentang kehidupan politik Banten
berikut ini.
Silsilah Raja-raja Banten
1. Sultan Hasannudin (1552 – 1570)

2. Panembahan Yusuf (1570 – 1580)

3. Maulana Muhammad (1580 – 1596)

4. Abulmufakir (1596 – 1640)

5. Abumaali Achmad (1640 – 1651)

6. Sultan Abdul Fatah/Sultan Ageng Tirtayasa (1651 – 1682)

7. Abdulnasar Abdulkahar/Sultan Haji (1682 – 1687)

4. Kerajaan Mataram
Nama kerajaan Mataram tentu sudah pernah Anda dengar sebelumnya dan ingatan
Anda pasti tertuju pada kerajaan Mataram wangsa Sanjaya dan Syailendra pada zaman
Hindu-Budha.
Kerajaan Mataram yang akan dibahas dalam modul ini, tidak ada hubungannya dengan
kerajaan Mataram zaman Hindu-Budha. Mungkin hanya kebetulan nama yang sama.
Dan secara kebetulan keduanya berada pada lokasi yang tidak jauh berbeda yaitu Jawa
Tengah Selatan.
Pada awal perkembangannya kerajaan Mataram adalah daerah kadipaten yang dikuasai
oleh Ki Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka
Tingkir) yaitu raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas jasanya membantu mengatasi
perang saudara di Demak yang menjadi latar belakang munculnya kerajaan Pajang.
Ki Gede Pamanahan memiliki putra bernama Sutawijaya yang juga mengabdi kepada
raja Pajang sebagai komando pasukan pengawal raja. Setelah Ki Gede Pamanahan
meninggal tahun 1575, maka Sutawijaya menggantikannya sebagai adipati di Kota Gede
tersebut.
Setelah pemerintahan Hadiwijaya di Pajang berakhir, maka kembali terjadi perang saudara
antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri, Bupati Demak yang
merupakan keturunan dari Raden Trenggono.
Akibat dari perang saudara tersebut, maka banyak daerah yang dikuasai Pajang
melepaskan diri, sehingga hal inilah yang mendorong Pangeran Benowo meminta bantuan
kepada Sutawijaya.
Atas bantuan Sutawijaya tersebut, maka perang saudara dapat diatasi dan karena
ketidakmampuannya maka secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkan takhtanya
kepada Sutawijaya. Dengan demikian berakhirlah kerajaan Pajang dan sebagai
kelanjutannya muncullah kerajaan Mataram.
Lokasi kerajaan Mataram tersebut di Jawa Tengah bagian Selatan dengan pusatnya di
kota Gede yaitu di sekitar kota Yogyakarta sekarang.
Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham, untuk
mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan kerajaan Mataram, maka simaklah uraian
materi berikut ini.
1.latar belakang berdirinya kerajaan Mataram!
Berdirinya kerajaan Mataram tidak terlepas dari perang saudara di Pajang. Karena
setelah kematian Pangeran Hadiwijaya, raja Pajang, maka terjadi perebutan
kekuasaan antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri keturunan
Pangeran Trenggono. Untuk menghadapi Arya Pangiri, Pangeran Benowo meminta
bantuan kepada Sutawijaya, sehingga Sutawijaya berhasil mengatasi perebutan
kekuasaan tersebut. Atas jasanya secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkan
takhta Pajang kepada Sutawijaya sehingga Sutawijaya mendirikan kerajaan Mataram.
2.Tindakan-tindakan Sultan Agung sebagai raja Mataram!
-Menundukkan daerah-daerah yang melepaskan diri untuk memperluas wilayah
kekuasaannya.
-Mempersatukan daerah-daerah kekuasaannya melalui ikatan perkawinan.
-Melakukan penyerangan terhadap VOC di Batavia tahun 1628 dan 1629.
-Memajukan ekonomi Mataram.
-Memadukan unsur-unsur budaya Hindu, Budha dan Islam.
3. Sebab-sebab kehancuran dari kerajaan Mataram!
-Tidak adanya raja-raja yang cakap seperti Sultan Agung.
-Banyaknya daerah-daerah yang melepaskan diri.
-Adanya campur tangan VOC terhadap pemerintahan Mataram.
-Adanya politik pemecah-belah VOC melalui perjanjian Gianti 1755 dan Salatiga
1757.

5. Kerajaan Gowa - Tallo
Gambar 2.10 merupakan peta Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan pada abad 16
terdapat beberapa kerajaan di antaranya Gowa, Tallo, Bone, Sopeng, Wajo dan Sidenreng.
Untuk mengetahui letak kerajaan-kerajaan tersebut, silahkan Anda amati gambar 2.10
tersebut.
Salah satunya adalah kerajaan Gowa dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun
1528, sehingga melahirkan suatu kerajaan yang lebih dikenal dengan sebutan kerajaan
Makasar. Nama Makasar sebenarnya adalah ibukota dari kerajaan Gowa dan sekarang
masih digunakan sebagai nama ibukota propinsi Sulawesi Selatan.
Secara geografis daerah Sulawesi Selatan memiliki posisi yang sangat strategis, karena
berada di jalur pelayaran (perdagangan Nusantara). Bahkan daerah Makasar menjadi
pusat persinggahan para pedagang baik yang berasal dari Indonesia Timur maupun
yang berasal dari Indonesia Barat.
Dengan posisi strategis tersebut maka kerajaan Makasar berkembang menjadi kerajaan
besar dan berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara. Maka untuk menambah
pemahaman Anda tentang perkembangan kerajaan Makasar tersebut, silahkan simak
uraian materi berikut ini.

Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk Rebandang dari Sumatera,
sehingga pada abad 17 agama Islam berkembang pesat di Sulawesi Selatan, bahkan
raja Makasar pun memeluk agama Islam.
Raja Makasar yang pertama memeluk agama Islam adalah Karaeng Matoaya (Raja
Gowa) yang bergelar Sultan Alaudin yang memerintah Makasar tahun 1593 – 1639 dan
dibantu oleh Daeng Manrabia (Raja Tallo) sebagai Mangkubumi bergelar Sultan Abdullah.

Sejak pemerintahan Sultan Alaudin kerajaan Makasar berkembang sebagai kerajaan
maritim dan berkembang pesat pada masa pemerintahan raja Malekul Said (1639 –
1653).
Selanjutnya kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan
Sultan Hasannudin (1653 – 1669). Pada masa pemerintahannya Makasar berhasil
memperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang subur
serta daerah-daerah yang dapat menunjang keperluan perdagangan Makasar. Perluasan
daerah Makasar tersebut sampai ke Nusa Tenggara Barat.

Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Oleh
karena itu ia menentang kehadiran dan monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah
berkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia
Timur) dan Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan Makasar.
Dengan kondisi tersebut maka timbul pertentangan antara Sultan Hasannudin dengan
VOC, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerah
Maluku.
Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri pasukannya
untuk memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku. Akibatnya kedudukan Belanda
semakin terdesak. Atas keberanian Sultan Hasannudin tersebut maka Belanda
memberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan dari Timur.

Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makasar yaitu dengan melakukan
politik adu-domba antara Makasar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar).
Raja Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar meminta bantuan kepada
VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palaka
bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makasar.
Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota kerajaan
Makasar. Dan secara terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui kekalahannya dan
menandatangai perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya tentu sangat merugikan
kerajaan Makasar.
Isi dari perjanjian Bongaya antara lain:
a. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makasar.
b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makasar.
c. Makasar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya seperti Bone dan pulau-pulau
di luar Makasar.
d. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.
Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makasar terhadap Belanda tetap
berlangsung. Bahkan pengganti dari Sultan Hasannudin yaitu Mapasomba (putra
Hasannudin) meneruskan perlawanan melawan Belanda.
Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makasar, Belanda mengerahkan pasukannya
secara besar-besaran. Akhirnya Belanda dapat menguasai sepenuhnya kerajaan
Makasar, dan Makasar mengalami kehancurannya.

1. 3 faktor yang menjadikan Makasar berkembang sebagai pusat
-Letaknya strategis di jalur perdagangan internasional.
-Memiliki pelabuhan yang baik.
-Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511.
2. 2 dampak dari isi perjanjian Bongaya dalam bidang politik terhadap kerajaan
-VOC berkuasa di Makasar.
-Daerah kekuasaan Makasar semakin sempit karena banyak daerah-daerah yang
melepaskan diri.
3. Akibat kekalahan Makasar terhadap Belanda antara lain:
-Peranan Makasar sebagai penguasa pelayaran dan perdagangan di Indonesia
Timur berakhir.
-Belanda dapat menguasai Makasar yang berarti menguasai perdagangan di
Indonesia Timur.

6.Kerajaan Ternate - Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di kepulauan Maluku. Maluku adalah kepualuan
yang terletak di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Irian. Jumlah pulaunya ratusan dan
merupakan pulau yang bergunung-gunung serta keadaan tanahnya subur.
Kehidupan Politik
Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia.
Rempah-rempah tersebut menjadi komoditi utama dalam dunia pelayaran dan
perdagangan pada abad 15 – 17. Demi kepentingan penguasaan perdagangan rempahrempah
tersebut, maka mendorong terbentuknya persekutuan daerah-daerah di Maluku
Utara yang disebut dengan Ulilima dan Ulisiwa.
Ulilima berarti persekutuan lima bersaudara yang dipimpin oleh Ternate yang terdiri dari
Ternate, Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Sedangkan Ulisiwa adalah persekutuan sembilan
bersaudara yang terdiri dari Tidore, Makayan, Jailolo dan pulau-pulau yang terletak di
kepulauan Halmahera sampai Irian Barat.

Antara persekutuan Ulilima dan Ulisiwa tersebut terjadi persaingan. Persaingan tersebut
semakin nyata setelah datangnya bangsa Barat ke Kepulauan Maluku.
Bangsa barat yang pertama kali datang adalah Portugis yang akhirnya bersekutu dengan
Ternate tahun 1512. Karena persekutuan tersebut maka Portugis diperbolehkan
mendirikan benteng di Ternate.
Bangsa Barat selanjutnya yang datang ke Maluku adalah bangsa Spanyol, sedangkan
Spanyol sendiri bermusuhan dengan Portugis. Karena itu kehadiran Spanyol di Maluku,
maka ia bersekutu dengwn Tidore.
Akibat persekutuan tersebut maka persaingan antara Ternate dengan Tidore semakin
tajam, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan antara keduanya yang melibatkan
Spanyol dan Portugis. Dalam peperangan tersebut Tidore dapat dikalahkan oleh Ternate
yang dibantu oleh Portugis.
Keterlibatan Spanyol dan Portugis pada perang antara Ternate dan Tidore, pada dasarnya
bermula dari persaingan untuk mencari pusat rempah-rempah dunia sejak awal
penjelajahan samudra, sehingga sebagai akibatnya Paus turun tangan untuk membantu
menyelesaikan pertikaian tersebut.
Usaha yang dilakukan Paus untuk menyelesaikan pertikaian antara Spanyol dan Portugis
adalah dengan mengeluarkan dekrit yang berjudul Inter caetera Devinae, yang berarti
Keputusan Illahi. Dekrit tersebut ditandatangani pertama kali tahun 1494 di Thordessilas
atau lebih dikenal dengan Perjanjian Thordessilas. Dan selanjutnya setelah adanya
persoalan di Maluku maka kembali Paus mengeluarkan dekrit yang kedua yang
ditandatangani oleh Portugis dan Spanyol di Saragosa tahun 1528 atau disebut dengan
Perjanjian Saragosa.

1. proses masuknya Islam di Maluku!
Maluku sebagai daerah kepulauan merupakan daerah yang subur terkenal sebagai
penghasil rempah terbesar. Untuk itu sebagai dampaknya banyak pedagangpedagang
yang datang ke Maluku untuk membeli rempah-rempah tersebut. Di antara
pedagang-pedagang tersebut terdapat pedagang-pedagang yang sudah memeluk
Islam sehingga secara tidak langsung Islam masuk ke Maluku melalui perdagangan
dan selanjutnya Islam disebarkan oleh para mubaligh salah satunya dari Jawa.
2. usaha-usaha Portugis dalam rangka menguasai perdagangan
di Maluku.
-Portugis melaksanakan politik adu domba antara Ternate dan Tidore.
-Portugis mendirikan benteng di Maluku (menanamkan kekuasaannya di Maluku).
-Portugis melakukan monopoli perdagangan di Maluku.
3. akibat dari perjanjian Saragosa bagi rakyat Maluku!
-Maluku dikuasai oleh Portugis.
-Perdagangan Maluku dimonopoli oleh Portugis.
-Rakyau Maluku mengalami kesengsaraan.
-Rakyat Maluku mengangkat senjata melawan Portugis.


No comments:

Post a Comment