Seach What Do you Want

Monday 18 October 2010

Pengertian Tafsir Al-Qur'an

Tafsir al-Qur'an adalah ilmu pengetahuan untuk memahami dan menafsirkan yang bersangkutan dengan Al-Qur-an dan isinya berfungsi sebagai mubayyin (pemberi penjelasan), menjelaskan tentang arti dan kandungan Al Qur’an, khususnya menyangkut ayat-ayat yang tidak di pahami dan samar artinya, dalam memahami dan menafsirkan Al-Qur'an diperlukan bukan hanya pengetahuan bahasa Arab saja tetapi juga berbagai macam ilmu pengetahuan yang menyangkut Al-Qur-an dan isinya, Ilmu untuk memahami Al-Qur'an ini disebut dengan Ushul Tafsir atau biasa dikenal dengan Ulumul Qur'an, terdapat dua bentuk penafsiran yaitu at-tafsîr bi al- ma’tsûr dan at-tafsîr bi- ar-ra’yi, dengan empat metode, yaitu ijmâli, tahlîli, muqârin dan maudhû’i. Sedangkan dari segi corak lebih beragam, ada yang bercorak sastra bahasa, fiqh, teologi, filsafat, tasawuf, ilmiyah dan corak sastra budaya kemasyarakatan.
Usaha menafsirkan Al-Qur’an sudah dimulai semenjak zaman para sahabat Nabi sendiri. ‘Ali ibn Abi Thâlib (w. 40 H), ‘Abdullah ibn ‘Abbâs (w. 68 H), ‘Abdullah Ibn Mas’ûd (w. 32 H) dan Ubay ibn Ka’ab (w. 32 H) adalah di antara para sahabat yang terkenal banyak menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dibandingkan dengan sahabat-sahabat yang lain.
Fungsi Quran
Al-Qur'an adalah wahyu Allah ( 7:2 ) yang berfungsi sebagai mu'jizat bagi Rasulullah Muhammad saw ( 17:88; 10:38 ) sebagai pedoman hidup bagi setiap Muslim ( 4:105; 5:49,50; 45:20 ) dan sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya ( 5:48,15; 16:64 ), dan bernilai abadi.
Sebagai mu'jizat, Al-Qur'an telah menjadi salah satu sebab penting bagi masuknya orang-orang Arab di zaman Rasulullah ke dalam agama Islam, dan menjadi sebab penting pula bagi masuknya orang-orang sekarang, dan ( insya Allah) pada masa-masa yang akan datang. Ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dapat meyakinkan kita bahwa Al-Qur'an adalah firman-firman Allah, tidak mungkin ciptaan manusia apalagi ciptaan Nabi Muhammad saw yang ummi (7:158) yang hidup pada awal abad ke enam Masehi (571 - 632 M). Diantara ayat-ayat tersebut umpamanya : 39:6; 6:125; 23:12,13,14; 51:49; 41:11-41; 21:30-33; 51:7,49 dan lain-lain.
Demikian juga ayat-ayat yang berhubungan dengan sejarah seperti tentang kekuasaan di Mesir, Negeri Saba'. Tsamud, 'Ad, Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam, Musa dan lain-lain dapat memberikan keyakinan kepada kita bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah bukan ciptaan manusia. Ayat-ayat yang berhubungan dengan ramalan-ramalan khusus yang kemudian dibuktikan oleh sejarah seperti tentang bangsa Romawi, berpecah-belahnya Kristen dan lain-lain juga menjadi bukti lagi kepada kita bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah SWT. (30:2,3,4;5:14).
Bahasa Al-qur'an adalah mu'jizat besar sepanjang masa, keindahan bahasa dan kerapihan susunan katanya tidak dapat ditemukan pada buku-buku bahasa Arab lainnya. Gaya bahasa yang luhur tapi mudah dimengerti adalah merupakan ciri dari gaya bahasa Al-Qur'an. Karena gaya bahasa yang demikian itulah ‘Umar bin Khattab masuk Islam setelah mendengar Al-Qur'an awal surat Thaha yang dibaca oleh adiknya Fathimah. Abul Walid, diplomat Quraisy waktu itu, terpaksa cepat-cepat pulang begitu mendengar beberapa ayat dari surat Fushshilat yang dikemukakan Rasulullah sebagai jawaban atas usaha-usaha bujukan dan diplomasinya.
TAHAP PENURUNAN ALQURAN
Allah menurunkan alquran kepada manusia melalui 3 kali tahap penurunan.
1. Di lauhil mahfudz yang semua orang tidak tau kapan, tangal, bulan, tahunnya berapa ketika turun ?
Ibnu katsir lewat riwayat ibnu khatam: 
“Ma min syai’in qodo allah al quran wama qoblahu wama ba’dahu illa bil lauhil mahfudz”
Artinya: “apapun yang di qodo’ Allah sebelum dan sesudah alquran , semuanya itu di letakkan di lauhil mahfudz dan tak tau dimana itu letaknya dan tidak diijinkan siapaun tau tentang lauhil mahfudz.
Adapun jumlahnya seklaigus atau jumlatan wahidatan.
2. Dari lauhil mahfudz ke baitul ‘izza (سماء الدنيا) yaitu langit yang pertama yang tampak ketika dilihat di dunia ini namun tidak diketahui letak persisinya. Adapun jumlahnya adalah semuanya (jumlatan wahidatan) pada waktu lialatul qodar. Namun tanggalnya tidak diketahuai, adapaun bulannya sudah jelas pada bulan romadhon.
Inna anzalnahu fi lailatil al qodri
Syahru ar-romadhona alladzi unzila fiihi alquran
Semuanya ayat tadi itu menunjukkan bahwasannya penurunan alquran dari lauhil mahfudz ke baitul ‘izzah.
Sebetulnya tidak hanya alquran saja yang diturunkan pada bulan romadhon, namun juga;
1. Taurot : 6 hari setelah romadhon
2. Suhuf ibrohim : 1 romadhon
3. Injil : 13 hari setelah romadhon
4. Zabur : 12 setelah romadhon
3. Dari baitul ‘izzah ke rosulallah.
Penurunannya tidak seklaigus, namun diangsur-angsur berdasrkan kebutuhan, peristiwa, atau kejadian atau bahkan permintaan lewat malaikat jibril.
Ayat pertama turun tepat pada tanggal 17 romadhon saat umur rosulallah 41 tahun. Adapun ayatnya; “iqro’ bismi robbika alladzi kholaq ---‘allama al-insana ma lam ya’lam”
Adapun ayat terakhir pada tanggal 9 dzulhijjah/10 hijrah pada haji wada’. Sedangkan ayatnya adalah; “al yauma akmaltu lakum dinakum….”
Urgensi Al-Quran
1.       Sebagai kitab suci yang bersumber dari Dzat Yang Maha Mengetahui, al-Qur`an telah disusun dengan susunan yang sangat rapi, penghubungan antara bagian-bagian awal dengan bagian-bagian akhirnya begitu indah, isyarat-isyaratnya amat cemerlang, dan perpindahannya dari penyampaian kisah-kisah yang menarik menuju pemberian peringatan dan teguran kepada umat manusia sangat menakjubkan. Ia telah dirancang sedemikian rupa sehingga ia memuat dasar-dasar, pokok-pokok atau prinsip-prinsip yang memang dibutuhkan manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia. Bahkan, ada sebagian ulama yang beranggapan bahwa al-Qur`an merupakan sumber segala ilmu, baik ilmu-ilmu agama maupun ilmu-ilmu umum. Anggapan mereka itu didasarkan pada firman Allah swt. yang berbunyi:
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam al-Kitab (al-Qur`an).” (QS. al-An’aam [6]: 38)
2.       Sebagai petunjuk, al-Qur`an memuat hal-hal yang dibutuhkan manusia guna meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, baik berupa berita tentang kisah umat-umat terdahulu yang dapat dijadikan pelajaran, kabar tentang hal-hal yang akan terjadi di masa-masa mendatang, ataupun hukum-hukum yang mengatur kehidupan manusia. Bila seseorang memperhatikan dengan baik hal-hal tersebut, kemudian dia mengikuti petunjuk-petunjuk al-Qur`an yang berkaitan dengannya, maka dia dijamin tidak akan sesat. Mengenai hal ini, Rasulullah saw. bersabda:
Di dalamnya (al-Qur`an) terdapat berita tentang hal-hal yang terjadi sebelum (masa) kalian, kabar tentang hal-hal yang akan terjadi setelah (masa) kalian, dan hukum-hukum yang diterapkan di antara kalian. Al-Qur`an merupakan perkataan yang tegas (penuh arti) dan bukan perkataan omong kosong. Barangsiapa yang meninggalkannya karena perasaan sombong yang ada dalam dirinya, maka Allah akan memusuhinya. Barangsiapa yang mencari petunjuk lain selain al-Qur`an, maka Allah akan menyesatkannya.” (HR. Tirmidzi dan al-Darimi)
3.    Al-Qur`an merupakan penawar bagi hati yang resah, hukum yang adil untuk memecahkan pelbagai persoalan, serta merupakan kata-putus yang tegas yang sama sekali tidak mengandung unsur sendau-gurau. Ia bagaikan pelita yang cahayanya tak kenal pudar, bintang kejora yang kilauan sinarnya tak pernah padam, dan samudera luas yang kedalamannya tak terjajaki.

Muhkam dan Mutasyabih






No comments:

Post a Comment