Seach What Do you Want

Sunday 17 October 2010

Sistem Saraf Manusia

Organisme perlu mengenali perubahan lingkungannya. Perubahan lingkungan itu dapat merupakan rangsangan atau stimulus bagi organisme. Menurut asalnya, rangsangan dibedakan menjadi dua macam, yaitu rangsangan dari luar tubuh dan dari dalam tubuh. Rangsangan dari luar tubuh misalnya suara, cahaya, bau, panas, dan tekanan. Rangsangan dari dalam tubuh misalnya rasa lapar, haus dan nyeri. Menurut jenisnya, rangsangan dibedakan menjadi rangsangan mekanis, kimia, dan fisik. Contoh rangsangan mekanis adalah sentuhan dan tekanan. Contoh rangsangan kimia adalah rasa manis, pahit, asam, dan bau. Contoh rangsangan fisik adalah suhu, listrik, gravitasi, cahaya, dan suara. Untuk dapat bereaksi terhadap perubahan lingkungannya, organisme memerlukan tiga komponen utama, yaitu reseptor, sistem syaraf, dan efektor.
1. Reseptor
      Reseptor atau penerima merupakan suatu struktur yang mampu mendeteksi rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Alat indra kita adalah reseptor (penerima) rangsangan . Pada indra terdapat ujung-ujung saraf sensori yang peka terhadap rangsang tertentu. Rangsangan yang diterima diteruskan melalui serabut saraf sebagai impuls saraf.
2. Sistem Saraf
      Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan tepi. Sistem saraf berfungsi menerima, mengolah, dan meneruskan rangsangan ke efektor.
3. Efektor
      Efektor merupakan struktur yang melaksanakan aksi sebagai jawaban terhadap impuls yang datang padanya. Efektor yang penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

No comments:

Post a Comment